Efisiensi mesin diukur dari sbanyak hal, mulai kemampuan mesin menahan panas, kemampuan mesin menghisap volume campuran udara-bahan bakar, seberapa efisien mesin mampu menggerakkan semua komponen dengan gesekan minimum, dan banyak nilai-nilai efisiensi kerja lainnya untuk peningkatan performa.
Geometri bentuk, ukuran, volume sebuah porting harus menjadi catatan harian utama bagi seorang engine tuner, hingga suatu saat nantinya menemukan sebuah bentuk porting yang pas bagi dirinya sendiri. Porting mesin pabrikan dibuat untuk kepuasan power pada putaran menengah, pemakaian bahan bakar yang ekonomis, kehandalan penggunaan mesin serta daya tahan untuk jangka waktu panjang selama dalam perawatan servis.
Performa ideal adalah usaha mendekati kesempurnaan mesin dalam menghasilkan tenaga sesuai dengan pemasukan dan bagaimana mesin mengolah bahan bakar tanpa kehilangan daya pada gesekan maupun koefisien lain. Jumlah Flow dalam mesin biasa diukur dengan satuan CFM, dan setiap ketinggian tertentu dari lift klep inlet akan menghasilkan rata-rata flow yang berbeda. Airflow yang meningkat menandakan perbaikan potensi tenaga yang sebenarnya mampu dihasilkan mesin. Panjang porting dan ukuran klep juga sangat mempengaruhi Flow. Payung klep dengan diameter relatif besar, batang klep kecil, cenderung berpotensi menghasilkan flow lebih baik dibandingkan klep dengan diameter payung kecil dan batang klep lebar, disamping hal ini akan menghasilkan gesekan yang lebih besar pula dikarenakan berat massa material klep itu sendiri serta beban dinamis bagi spring valve. Namun perlu diingat, ukuran diameter klep terbatas oleh luasan permukaan piston, piston kecil akan menghalangi klep besar untuk menghasilkan flow terbaik dikarenakan ada sisi yang terhalang.
Mungkin flow ideal tidak akan dapat tercapai namun hal ini menjadi semangat untuk menemukan bentuk porting yang paling efisien. Titik penting dari sebuah porting adalah dibawah seating klep, di samping area bos klep dimana banyak flow tertahan disana. Sudut seating klep yang membulat akan mampu membantu mengurangi kehilangan air flow. Area disekitaran payung klep pada ruang bakar harus dibuat serendah mungkin agar tidak menghalangi aliran udara yang akan menyebar ke dalam silinder, karena aliran udara harus berbelok 90 derajat untuk dapat keluar dari area port dan menembus klep.

Source of flow loss (%) Persentasi Kehilangan Flow
- Gesekan di dinding port 4 %
- Tegangan aliran di perut port 2 %
- Lekukan di dekat bos klep 11 %
- Sisi tersembunyi dibalik bos klep 4 %
- Lekukan untuk keluar 12 %
- Seating 25derajat 19 %
- Seating 30 degrees 17 %
- Ekspansi disekitar klep 31 %
Total 100 %
Pada jalur pemasukan cylinder head 4-Tak, bentuk porting ideal menurut mesin Flowbench adalah yang membulat tanpa hambatan untuk sanggup menggiring udara jatuh dengan sudut kelokan radius yang lembut melewati klep. Pada percobaan tersebut intake valve lift terbuka 10.6 mm, lebih dari ukuran standard yang membuka 7.0 mm. Maximum exhaust lift dicoba 9.71mm dari standardnya 7.0mm. Air flow di mesin sepenuhnya dikontrol oleh valve lift. Semakin jauh klep mampu dibuka, semakin besar Flow meningkat. Ketika klep terangkat 15 % dari lebar diameter payungnya maka flow dikontrol sepenuhnya oleh klep dan sudut seating klep. Saat klep terangkat tinggi, Flow akan memuncak dan akhirnya mencapai batas maksimum volume porting. Apapun di sekitaran klep yang menghalangi saat dia terangkat akan memberi hambatan berarti bagi flow. Jika volume porting mampu mengisi silinder saat klep terangkat jauh maka bukan tidak mungkin sebuah camshaft didesain untuk mengangkat klep bahkan hingga 37 % dari diameter klep. Tujuan semua ini adalah untuk membuat klep terbuka secepat mungkin dan bertahan lama di angkatan rendah dengan stabil, ini berguna untuk menambah suplai head flow. Extra flow diperoleh dari durasi pada area Flanks pada camshaft bukan pada Puncak Lift.

Eksperiment menunjukkan maksimum flow justru terjadi pada angkatan klep setinggi 27 % dari diameter klep, karena kemampuan porting untuk melepaskan udara juga terbatas, jadi seberapa lama kita mampu menjaga klep terbuka di area itulah yang mampu meningkatkan potensial airflow untuk menghasilkan tenaga. Puncak lift yang tinggi membantu untuk memberi gelombang kejut aliran udara ke dalam silinder sehingga membentuk pulsa untuk hisapan selanjutnya. Saluran hisap lebih penting diperhatikan sebagaimana ruang bakar. Area pada radius 45 derajat dari klep saat berada di maximum lift harus terbebas dari halangan sejauh 65 % dari maximum lift. Area ini adalah area ekspansi pelepasan udara dari dalam porting menyusup keluar dari payung klep gelombang kompresi negatif menjadi tidak efektif apabila air flow masih terhalang dinding di sekitar klep.
Tetap Sehat-Tetap Semangat! Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari
R.A.T Motorsport Indonesia
-= STREET :: RACING :: DRAG =-
Raya Bypass Juanda no 1
Sidoarjo
cp : 085645577007
mail to : dragswega201@yahoo.com
facebook : swega RAT
*taken from
An Investigation of Valve Lift Effect on Air Flow and Coefficient of Discharge
of Four Stroke Engines Based on Experiment
slam knal bos,pmbuatan downdraught porting trus d pasangi karbu nzr, mnifoldny buat sndri ap udah ad di psaran,mkasih?
keren bos…
slalu up date ya bwt artikel2 terbarunya..
sya sngat terbantu dalam bljar mmperdalam engine tuning ..
mklum cah skolah… maunya ilmu gratisan.. hehe..
smoga gk prnah bosan berbagi iLmu..
salut abis ma rat racing,kian hari kian ok bagi bagi ilmu ,tapi klo boleh spek drag 2 tak di ulas donk.. Skalian panduan porting nya
Mkacih ,moga rat jaya selalu
@fahrian
Makasih, tapi 2 tak bukan bagian saya boss… itu silahkan tanya ke Indra 🙂 Facebooknya : Indra Matamera. Panduan porting sama aja boss… mau main di RPM berapa?
kalau 14.000 RPM misal, maka durasi exhasutnya harus berkisar di 200 – 202 derajat.
Dapetnya dari :
Durasi Ex = ( 180 – ( COS t^2 + R^2 – L^2 / 2 x R x T ) ) x 2
t = R + L – E
R = 0.5 Stroke
L = Con Rod length
E = Tinggi Exhaust
Nah bisa kan cari sendiri berapa tinggi diameter lubang exhaust? huehehehehhe… kalau pusing, siapin aja sekitar 15 juta, pak boss tinggal siap bejek n gas poll untuk mencari juara 🙂
best regards
bang, nte gak buat kursusan aja di markas nte disana, pasti insya Allah laku beraaaaaaaaaaaaat!!!!!
mangstab lah, orang islam pada pinter
@joy
Wah, dakwah sambil modifikasi mesin maunya 🙂
Hehehe…
cuma lagi ngumpulin modal dulu sedikit-sedikit…
best regards
Boleh aja…kirim nya lewat mana?
@Sevensunday
kirim CD Software via tiki om… Bayar berapa untuk software dan ongkos kirimnya?
bestregards
1:1.2 yah bro? thanks banget ya bro…
maklum saya kekurangan alat ukur di rumah jd susah buat ngukur rasio tsb..
makin asik nih buat main² sama engine software nya heuheuhe..1x lg thx bgt !!
@Seven
bagi-bagi dong bro software nya hehehehhehe 🙂
biar kita bisa lebih gila
best regards
WoW info nya mantaF neyh..huehue
Bro ? punya info ttg rasio rocker-arm nya vega / jupiter-Z gk ?
Rasio nya 1 banding berapa yah ?
Tengkyu sebelumnya ^.^
@Seven
thanks…
mmm.. approximately 1 : 1.2 kayanya…
dari beberapa dialing cam hasilnya lobe lift yang diukur sigmat tinggi app 7mm selalu tembus 8.5mm -an di angkatan klepnya…
kalo ngukur rocker arm nya secara langsung ga pernah…
semoga bermanfaat
wassalammualaikum
Salam kenal bro, saya senang banget dengan cara bro mengulas masalah Cam grinding, custom valve ama Porting….
Saya baru belajar utk semua hal diatas jadi mungkin akan banyak nanya sekaligus mau nanya harga kalo ada parts yang ingin saya kirim dari bro…
Saya sendiri punya Tiger Revo yang sedang saya rombak sektor mesinnya untuk cari performa terbaiknya…
Sekian dulu bro salam kenal dari saya dan kalo bisa saya minta E-mailnya utk mempermudah komunikasinya.
Terima kasih…
Praetorians
@Praetorians
halo
Semangat bro 🙂
email saya : dragswega201@yahoo.com
masuk juga buat teorinya…
Artikel yg indah bro..
jasa porting biasanya berapaan ya?
ajarin porting donk.. 😀
@nimorate
lha ini udah banyak diajarin, tinggal ente berani praktikum dan berkesprimen ndak